Apr 22, 2008
Everything Happens for a Reason
A good reason.

Pernah ada satu kejadian dalam hidupku, dulu sekali. Sebelum mengambil keputusan--waktu itu aku berada di antara dua jalur (A dan B) dan harus mengambil salah satunya--, aku berdo'a memohon agar pilihanku nanti adalah yang terbaik, kalaupun ternyata tidak, aku mohon agar dijauhkan.

Akhirnya aku ambil keputusan B karena jalan ke sana sepertinya diberi kemudahan oleh-Nya.

Tapi, ternyata aku tidak bahagia di jalur itu. Nyesel banget rasanya. Tapi, ya mau gimana, dijalani aja sambil berusaha berpikir pasti semua ada hikmahnya--walau saat itu, berpikir positif begitu kok ya rasanya susaaah banget, yang keluar di otak malah pikiran gak bagus tentang do'aku yang gak dikabulkan oleh-Nya.

Waktu pun bergulir. Ternyata kegagalanku di jalur B justru membuka mataku. Memang bukan di sana tempatku. Maka, kutempuh jalur C. Pada awalnya, jalur itu belum menunjukkan hasil yang maksimal.

Namun, akhirnya, perlahan-lahan hikmah kegagalan jalur B mulai terkuak dan aku menimati jalur C, sangat menikmatinya.

Aku langsung teringat pikiran kurang bagusku dulu. Teringat do'aku. Aku minta yang terbaik kan? Dan, Allah really works in such a mysterious way. Allah memang memberikan yang terbaik dengan membiarkan aku mengambil jalur B dan gagal di sana. Andai saat itu aku mengambil keputusan A, memang mungkin aku tetap bahagia. Tapi, aku takkan pernah tahu jalur C, jalur yang bisa membuatku jauh lebih bahagia.

Mungkin Allah juga ingin aku belajar lebih dewasa dalam menyikapi hidup dan lebih ikhlas dalam menjalani hidup.

Sekarang, alhamdulillah, apapun yang terjadi dalam hidupku, aku coba terima dengan ikhlas. Sebagai manusia--dengan segala kekurangan--, kadang aku masih suka gak sengaja berpikir, "Loh, kok gini?" Tapi, pikiranku langsung kuarahkan ke kisahku dengan jalur A, B dan C serta semua hikmahnya. Alhamdulillah, hati jadi jauh lebih tenang.

Kadang, sesuatu terjadi dalam hidup kita dan membuat kita jatuh. Kemudian, kita nggak merasa menemukan hikmahnya. Well, bersabarlah. Karena, mungkin hikmah itu tak terkuak hari ini atau besok. Tapi, memercayai bahwa suatu hari hikmah itu akan muncul--walau berat rasanya--membuat kita lebih tenang dalam menjalani hidup.

*renungan di siang bolong*

Labels: ,

 
ditulis oleh Nadiah Alwi - Write at Home Mom pada jam 11:52 | Permalink |


0 Komentar: