Aug 28, 2008
From Hana










 
ditulis oleh Nadiah Alwi - Write at Home Mom pada jam 19:20 | Permalink | 0 komentar
Aug 26, 2008
Rasanya Pingin Langsung Daftar!
Kemaren, aku nonton salah satu program channel Astro Oasis untuk di-review dan ditulis sinopsisnya.

Dari awal aku langsung tertarik. Tiga orang Muslim asal Inggris akan diliput saat mereka melaksanakan haji.

Pertama2, dari semua, aku paling penasaran sama si mahasiswi. Tapi, at the end, ternyata si perempuan paruh baya--yang juga seorang dokter--yang stole my heart the most. Walau si polisi dan anaknya juga bikin aku terharu.

Kalo gak di kantor, pasti air mata dah bercucuran deh. It's just so beautiful.

Aku bilang ke Bas, temen kantorku, "Rasanya pingin langsung daftar haji deh..."

"Duit dari manaaa?" tanya si Bas.

Pertanyaan bagus, Bas...hehehe...aku juga bingung duid dari mana.

Jadi keinget Mama yang belum sempet pergi haji.

"Ya Allah, ijinkan Mamaku pergi haji...Amin."

 
ditulis oleh Nadiah Alwi - Write at Home Mom pada jam 08:09 | Permalink | 0 komentar
Aug 25, 2008
Mempertimbangkan Periksa Hormon?
Seperti biasa, PMS mengganggu lagi. Capek rasanya.

Kata Abi, aku tersugesti--bahwa PMS = uring2an. Tapi, masa iya? Hanya karena tersugesti?

Atau, jgn2 hormonku gak seimbang ya? Apa perlu diseimbangkan? Hm...

Dari sini:

"(Sept. 2002)... Researchers now know that PMS is not a simple result of an imbalance of estrogen and progesterone — commonly referred to as “female hormones”, or any other single hormone. A number of studies have found nothing abnormal in the levels or ratios of these hormones in women who experience PMS."

Hmmm...jd pingin cek ke dokter...

 
ditulis oleh Nadiah Alwi - Write at Home Mom pada jam 17:30 | Permalink | 0 komentar
Aug 22, 2008
5 Tahun Sudah
Jum'at, 22 Agustus 2003 adalah hari bersejarah dalam hidupku dan Abi. Ia menjadi suamiku. Aku menjadi istrinya.

Dan, hari ini, Jum'at, 22 Agustus 2005, tepat lima tahun kami menjalani hari-hari dengan predikat tersebut.

Kata orang, 5 tahun pertama perkawinan adalah masa-masa tersulit. Ada benarnya juga. Tapi, juga merupakan masa-masa terindah.

Pada lima tahun pertama ini, kami menjalani proses saling mengenal, saling memahami, saling memaklumi.

Pada lima tahun pertama ini, kami dikaruniai seorang gadis kecil yang luar biasa.

Pada lima tahun pertama ini, kami diberi kesempatan untuk bersama menghadang badai.

Di atas segalanya, di atas segala macam bentuk rintangan, kami tetap bersama. Setelah lima tahun ini.

"Ya Allah, jadikanlah ini lima tahun pertama dari limatahun-limatahun berikutnya. Jadikanlah kebersamaan kami ini kebaikan bagi dunia dan akhirat kami, serta kebaikan bagi dunia dan akhirat orang-orang di sekeliling kami. Amin"

 
ditulis oleh Nadiah Alwi - Write at Home Mom pada jam 14:29 | Permalink | 1 komentar
Aug 21, 2008
Hana Si Tukang Ngobrol
Suatu Sabtu, saat aku nemenin Hana sekolah, Mama Tiara cerita kalo ternyata Hana dan teman2 perempuannya di kelas A suka ngobrol. Gak di dalam kelas, gak di lapangan saat upacara.

Bahkan, guru2 menandai mereka sebagai murud2 yang suka ngerumpi.

Aku juga sempet perhatiin Hana yang ikut heboh bantuin Ibu Guru ngajak anak-anak masuk kelas. Semua temen2nya dipanggilin sampe dia sendiri masuk paling akhir.

Pernah juga Hana lapor sambil nangis2 bombay kalo dia dipukul pantatnya ma Bu Guru. Waaahhh...langsung emosi jiwa dunk. Tapi, maaf Na, Bunda gak bisa percaya gitu aja, secara Hana ini jago bermain peran.

Setelah dipancing2, ternyata dia cuma ditowel pantatnya ma Bu Guru saat dia nungging karena mau ngajak teman di bangku depan untuk "Sepakat!" (Ket: sepakat itu ngumpulin tangan di tengah, terus dihempaskan sambil teriak, "Sepakat!")

Untung aku bisa menahan diri dan gak langsung telepon Bu Guru atau Yayasan dan ngomel2.

Hm...soal ngobrol2 itu tapinya ya...aku gak terlalu heran sih, secara di rumah Hana memang suka ngoceh. Bener2 talkative. Plus, dia juga agak2 suka ngatur2.

Tapi, kemaren, ada laporan yang bikin aku resah. Mbaknya ditanya Ibu Guru kelas Hana, "Mbak, Hana memang gak bisa diem ya?"

"Iya, Bu. Memang kenapa?" jawab si Mbak polos--tanpa pembelaan sedikit pun untuk anak semata wayangku.

"Di kelas, Hana ngobrol terus. Saya lagi nerangin juga ngobrol."

Waduh. Kok sampe begitu ya? Aku pikir dia ngobrol di saat makan bareng, atau apalah, bukan pas gurunya nerangin.

Selama dua hari ini, aku berpikir keras. Kenapa? Kenapa? Kenapa?

Ada beberapa perkiraan:
  • Hana memang demen ngobrol, and that's how she is, nature yang susah diubah (soalnya sepupuku, gemini juga, kayak si Hana, mamanya (tanteku) juga sampe diprotes guru...hmm...apalagi pas aku hamil Hana, dia pernah ngoceh gak berhenti dan aku keseeeeeeeeeel sekali, aku suruh diem gak mau, akhirnya aku bikin kontes diem, yg plg lama diem menang dan dpt 2 rebu--something that I actually tried with Hana a few days ago...ohhh).
  • Gurunya kurang menarik dalam menjelaskan (maaf ya, Bu), sehingga Hana gak terlalu tertarik. Soalnya, di Dongeng Minggu, Hana selalu dapat duduk tenang, karena dia tertarik. Kalo lagi baca buku juga bisa diem hingga lebih dari 1 jam bahkan.
  • Metode belajarnya kurang pas dengan Hana yang aktif dan gak bisa diem. Seingatku, sewaktu di Celik dulu, gak ada laporan seperti ini. Mungkin karena metode belajarnya bener2 aktif dan gak cuma duduk di kelas jadi Hana gak sempet bosen. Sekarang ini, Hana minta berhenti les melukis di sekolah karena memang cuma duduk dan mewarnai. Sementara dia teteup pingin ikut les menari karena gerak2 terus
  • Terpengaruh teman. Beberapa kali Hana cerita bahwa dia diajak ngobrol sama temannya. Ini perlu dikonfirmasi dengan guru bersangkutan, siapa sebenarnya yang memulai obrolan. Karena, kalau memang Hana, gawat juga nih.
Walau begitu, gak semua negatif sih tentang Hana di sekolah baru ini. Mama Tiara juga pernah cerita kalo dia dan beberapa ortu cukup senang dengan keberadaan Hana yang cukup supel dan sok2 ngatur.

Kalo ada anak yang malu2 atau gak mau masuk kelas, kata Mama Tiara, Hana ikut ngebujukin. Bahkan, Mama Tiara kadang suka menugaskan Hana untuk urusan bujuk-membujuk.

Tapi, di luar itu, aku dan si Abi jadi berpikir keras. Kayaknya Hana memang butuh suasana sekolah yang gak konvensional. Terpikir tentang sekolah alam. Tapi, itu jauh sekali.

Aku jadi teringat Al-Ittihad, sekolah deket rumah juga yang sistem belajarnya pindah2 kelas (duh, apa namanya, lupa...sentralisasi?). Sayang, budget yang kami punya gak cukup. Jadi, Hana batal kami sekolahkan di sana. Padahal, aku cukup jatuh cinta dengan sekolah itu dan metode pengajarannya.

Ada yang punya masalah sama? Atau, punya solusi? Bantuin dunksss...



Makasih yaaa...

 
ditulis oleh Nadiah Alwi - Write at Home Mom pada jam 18:29 | Permalink | 1 komentar
Aug 17, 2008
Liburan Ngapain?
Kemaren:

Bantu2 Mama bikin2 kue buat penyemarak acara Nisfu Shaban di Mushalla depan rumah.


Hari ini:

Leye2 bareng Hana sambil

- Dengerin dan nyanyiin bareng 4 lagu: "Terima Kasih Cinta dan Sadis-nya Afgan plus Di antara Kalian dan Cinta Ini Membunuhku-nya D'Massiv." Brasa kayak dah punya anak gadis remaja, bisa nyanyi bareng lagu begini...hihihi...

- Nonton Barney & Strawberry Shortcake

- Nemenin Hana baca-baca lihat-lihat buku. Gak mo dibacain dia.

*Hana pake baju merah-putih, secara hari ini 17 Agustus :D*


Besok:

Kayaknya gak jauh beda dg hari ini...krn Abi kayaknya masih ada kerjaan di luar...hmmm...

 
ditulis oleh Nadiah Alwi - Write at Home Mom pada jam 12:24 | Permalink | 0 komentar
Aug 13, 2008
Sekrup Kecil
Waktu kerja pertama kali dulu, salah seorang atasan (krn aslinya atasanku banyak bener) menyusupkan sebuah kalimat yang hingga kini gak bisa aku lupa.

"Bu, Ibu adalah sebuah sekrup kecil dalam sebuah mesin besar. Tanpa Ibu, perusahaan gak bisa jalan dengan baik loh, Bu."

FYI, beliau memang manggil semua dengan sebutan Ibu, termasuk ke aku, walopun saat itu aku anak baru yg umurnya juga termasuk paling kecil, 22,5 tahun.

Wah, aku si anak baru yang emang kalo diitung2 posisi mah paling bawah sekantor merasa terharu dan berarti karena sudah bisa jadi sekrup kecil buat si mesin besar. Aku jadi semangat kerja.

Padahal, starting point dulu itu cuma jadi administrative assistant alias pembantu semua orang dari segi administrasi (bhs inggrisnya keren gitu ya kesannya...padahal mah...huahahaha). Mulai dari ngangkat telpon alias jadi operator, bantu2 org accounting beresin payment voucher, klippingin koran buat bos yg demeeen bener ngumpulin berita2 yg menurutnya penting, bantuin para sekretaris, bantuin orang settlement kirim2 laporan penjualan saham (aku kerja di perusahaan sekuritas waktu itu), sampe bantuin urusan pribadi beberapa temen kantor.

Ecek2 n gak penting bener yak kesannya? Tapi...aku tetep merasa aku penting di situ. Dan, rasa itu berguna buat naikin semangat kerja. Apalagi 3 bulan pertama, sejujurnya, aku tiap hari nangis di mobil pas dianter Papa--sambil sekalian nganter Mama yang masih kerja. Aku ngerengek mo berhenti karena salah satu atasan bikin aku setres.

Tapi, si Mama & Papa dengan sabar ngebujukin aku terus. Makasih ya, Ma...Pa... ;D

Di samping bujukan maut ortu dan salary yang yah lumayanlah untuk freshgraduate yg belom bisa apa2, kenyataan bahwa aku adalah si sekrup kecil ini membuatku bertahan.

Hal inilah yang selalu terpatri di benakku setiap aku bekerja--baik untuk perusahaan maupun sebagai freelancer. Aku adalah sebuah sekrup kecil yang turut menggerakkan hal2 besar di luar diriku. Sekecil apa pun sekrup itu, kerja mesin gak akan maksimal jika si sekrup tiba2 rusak, patah atau copot. I love being that small tiny screw.

So, makasih ya, Pak Lukman Hakim for your inspiring and motivating words in that very beginning of my career...

*Tiba2 sore tadi lagi inget banget sama kalimat Pak LH ini pas OTW home, sambil jalan kaki menuju perempatan Mampang*

 
ditulis oleh Nadiah Alwi - Write at Home Mom pada jam 18:11 | Permalink | 0 komentar
Aug 4, 2008
Gambar Cantik...

Cantik ya gambar ini?
Aku sampe berkali2 buka ini cuma buat lihat gambar itu...

*cropped from Puan, one of Astro Oasis programs*

 
ditulis oleh Nadiah Alwi - Write at Home Mom pada jam 13:16 | Permalink | 0 komentar
Aug 1, 2008
Gundut
Gak penting: cuma mo laporan kalo baju2 yang aku jahitin pas lebaran taon kemaren dah gak muat, terutama di bagian pinggang!

Huh!

Kudu diet nih...huhuhuuu...

Bisa gak ya?

*Maap, posting2 gak penting, sambil nunggu dijemput Abi ke kondangan*

 
ditulis oleh Nadiah Alwi - Write at Home Mom pada jam 15:14 | Permalink | 0 komentar
Mood
Paling sebel kalo mood lagi jelek.

Apalagi kalo ada hal yang remeh temeh tapi super duper ngeselin. Bawaannya pengen makan orang!

Tuh, serem kan...

Padahal, ini dah lewat masa2 PMS. Kata Rini, OMS...Ongoing Menstruation Syndrom. Huhuhu...trus apa lagi abis itu? PoMS...Post Menstruation Syndrom?

Lelah kali...

Untung tadi ikut lunch keluar ma temen2 kantor. Ada yang lucu, walo aku gak nangkep 100% sih. Tapi, dah bisa menerka2. Makasih ya, dah bikin 1/2 sisa hariku jadi lebih smiley...

 
ditulis oleh Nadiah Alwi - Write at Home Mom pada jam 14:20 | Permalink | 0 komentar