Minggu lalu, aku dapat kabar kalo dua naskah yang kukirim awal tahun ini ke dua penerbit berbeda ditolak. Iya, dua-duanya.
Yang satu katanya sebenarnya naskahnya bagus tapi penerbit itu lagi nggak nerbitin genre yang sama dengan novelku, lagi fokus ke genre tertentu yang sepertinya memang lagi booming.
Yang satunya lagi dengan jujur mengakui bahwa naskahku masih banyak kekurangan di sana-sini dan sang editor memberi masukan yang bener2 keren. Kritik2nya membangun dan bikin aku semangat.
Untuk naskah yang pertama, aku endap dulu. Sementara yang kedua mang aku niatin untuk utak-atik lagi.
Karena waktunya gak pernah ada--di samping itu, aku juga lagi asik bikin novel remaja--yang paling nggak menurutku ser--di sela-sela ngerjain kewajiban ke klien.
Tapi, waktu mbaca jurnal Rini
yang ini, keinginanku untuk memerbaiki naskah kedua itu makin menggebu-gebu. Apalagi setelah pagi ini muncul ide baru. Aku lagi memertimbangkan salah satu bentuk perubahan yang cukup besar dan kesesuaian naskah itu kalau dikirimkan ke penerbit lain.
Kalo lagi bersemangat gini, rasanya kayak anak kecil abis nemuin permainan baru!
Wah...ini bukan pertama kalinya aku 'terbakar' semangat setelah membaca tulisan-tulisan Rini. She can be a good motivator for writers!
Thanks, Jeng Rin!