Sewaktu kuliah, aku mengambil kelas Penulisan Populer yang dipegang oleh Bapak Ismail Marahimin. Sejujurnya, Pen-Pop was the best class that I took--selain mata kuliah bahasa lainnya yang sangat kunikmati.
Pak Ismail Marahimin hampir selalu memberiku tiga titik dalam bulatan--hanya awal2 sempat kurang dari itu. Sepertinya, maksud dari bentuk nilai lucu itu A.
Mungkin mendapat nilai A itu hal yang biasa. Tapi, buatku, nilai A di kelas PenPop adalah segala2nya. Berkat kelas yang paling menyenangkan itu, aku memiliki rasa percaya diri dalam menulis fiksi.
Tanpa Pak Ismail Marahimin, mata kuliah itu, tiga titik itu, dan pujian beliau bahwa salah satu karyaku pantas dikirim ke majalah, aku takkan berada di titik ini sekarang.
Barusan, aku menelusuri cerpen2 yang kubuat untuk MK PenPop dulu yang tersimpan rapi di folder 'writing' di komputerku--dulu aku menyimpan hard-copy yang ada nilainya, tapi entah sekarang ada di boks yang mana di gudang. Aku jadi ketawa2 sendiri. Beberapa masih terasa mentah.
Well, anyway, terima kasih ya, Pak, sudah 'membentuk' saya. Semoga Allah membalas kebaikan Bapak. Amin.
Yuk, nulis lagi yukkk...
*keterangan foto: Bapak Ismail Marahimin, aku pinjam dari blog Mbak Helvy*
Hai Mbak Nadiah,
Sama Mba, Penpop is the best lesson i've ever learned.
Btw, kunjungi FB FanPage-nya Pak Ismail di sini ya... : http://www.facebook.com/pages/Ismail-Marahimin-1934-2008/214760505226191