Dec 12, 2008
Saat Ajal Memanggil
Kemarin sore adalah sore yang sangat kelabu buat aku dan teman-teman kuliah. Kabar duka--yang tak seorang pun di antara kami mempercayainya--sampai di telinga.

Suami salah seorang temanku meninggal dunia. Dia bukan sekedar suami seorang teman--yang terkadang mengantar jika istrinya sedang kumpul2 dengan kami--tapi juga teman kami. Karena, semenjak di bangku kuliah mereka pun telah bersama.

Dia bahkan hampir selalu hadir di acara perkenalan mahasiswa yang biasa kami adakan di luar kota. Bukan sekedar hadir, dia pun turut membantu.

Pertemanan kami tak berakhir setelah kami lulus. Kami masih suka jalan bareng walaupun setahun paling banyak tiga kali--di luar acara pernikahan dan acara lainnya.

40 hari sebelum kepergiannya kemarin sore, dua kali aku bertemu dengannya. Saat ulang tahun anak salah seorang teman kami dan saat pernikahan seorang teman kami. 

Kami tertawa, berbagi cerita. Mungkin karena sudah mengenalnya begitu lama, aku merasa nyaman bercanda-canda dengannya.

Saat pertama dikabari oleh suami temanku yang lain kemarin, aku bahkan tak bisa mendengar penjelasannya. Jantung, jalan tol, blablabla. Bahkan saat mengabarkan ke suamiku dan teman lainnya aku sampai berkata, "Tunggu deh, gue cek lagi. Takutnya salah..."

Sayang, ternyata berita itu benar. Ia meninggal tiba-tiba setelah terjatuh. Perkiraan penyebabnya adalah serangan jantung.

Tangisku tumpah saat bertemu dengan temanku, istrinya, semalam. Walau bukan orang yang paling dekat secara fisik, hatiku cukup dekat dengan temanku itu karena pola pikir kami yang kadang serupa. Aku cukup tahu banyak tentang perjalanan cinta mereka.

Sola, selamat jalan. Terima kasih telah menjadi teman yang baik, kawan bercanda yang lucu, orang yang paling nyambung ngobrolnya dengan abinya hana saat ikut kumpul2 dengan kita,  yang tak pernah luput mengantarku--dan Hana--pulang jika kita jalan bareng. 

Ya Allah, terimalah semua amal ibadah temanku, ampunilah dosanya, dan berilah ketabahan kepada nia, istrinya, keluarganya, dan kami, teman-temannya. Amin.

We will miss you so much...

 
ditulis oleh Nadiah Alwi - Write at Home Mom pada jam 04:17 | Permalink |


0 Komentar: