Lebaran kemarin, aku dan Hana ditinggal si Mbak yang biasa jaga Hana tanpa sepatah kata pun. Hampir selama sebulan kami Mbak-less. Alhamdulillah Mama bisa jaga Hana siang2 kalau aku harus kerja. Dan, alhamdulillah ada yang bisa bantu-bantu cuci baju.
Tapi untunglah, akhirnya datang juga penyelamat kami. Dua orang, satu wanita yang sudah cukup 'matang' (Mbak Kas) dan satu lagi gadis remaja yang baru lulus SMP, manis dan terlihat cukup smart.
Sayang, si gadis manis minat pulang karena kangen ortu. Nasib...nasib...
Setelah setengah bulan tanpa teman, Mbak Kas mendapat teman, juga seorang gadis lulusan SMP. Cukup smart juga.
Sayang, story-nya berakhir sama dengan si gadis manis. Kangen ortu dan pulang kampung setelah 1 bulan menjaga Hana.
Akhirnya, Mbak Kas sendiri lagi.
Mbak Kas, seperti sudah kuceritakan sebelumnya, adalah seornag wanita yang cukup 'matang.' Dan, hal ini membuat kami sering berbenturan. Mbak Kas yang semenjak belia sudah bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga memiliki cara sendiri yang kadang berbeda dengan cara kami di rumah.
Awalnya aku bersabar dengan memberitahukan secara lembut tentang apa yang bisa dan tidak bisa ia kerjakan di rumah kami. Tapi, Mbak Kas, yang merasa lebih 'matang' dariku, tetap memakai caranya. Dan, yah...emosiku sempat terpancing.
Aku bukan tipe orang yang senang 'keributan' jadi sedikit demi sedikit aku mulai mengalah pada Mbak Kas. In a way, aku sangat menghargai keberadaan Mbak Kas di rumah kami, walau kadang kengeyelannya bisa membuat rambut seisi rumah keriting mendadak.
Mbak Kas adalah orang yang loyal, rajin bekerja dan tak pernah mengeluh (pernah sih sekali dua kali tapi itu tidak seimbang dengan kerja kerasnya, jadi kami anggap tak ada). Dan, sekarang, Hana merasa sangat dekat dengan Mbak Kas.
Duh, sebenarnya itu bahaya. Mbak Kas yang suka keceplosan berkomentar aneh dan sifatnya yang ngeyel membuatku ragu untuk menjadikannya 'teman' bagi Hana. Tapi, sekarang aku nggak punya pilihan. Yang penting Hana anteng.
Sekarang, aku yakin sudah waktunya mencarikan teman buat Mbak Kas. Sebetulnya kemarin ada yang mau menawarkan 'orang' tapi kata Tanteku wajahnya serem. Kontan Mbak Kas nyerocos:
"Yah, bu, jangan deh kalo serem. Entar saya lagi tidur diapa2in. Entar ngajak berantem. Saya nggak mau ah kalo serem. Saya mau punya temen yang baik ajah...bla bla bla..."
Ya ampun, Mbak Kas...kita juga gak mau kali kalo orangnya serem.
:D
BTW, Mbak Kas mau pulang dulu akhir bulan ini buat mengurus sesuatu di kampung sana. Mbak Kas janji bawa 'orang' buat jadi temannya.
"Entar saya bawain yang nggak serem deh, Bu."
Ok deh, Mbak Kas. Balik ya...jangan nggak.
*dr yang mulai nyaman dengan keberadaan Mbak Kas, inspite of her ngeyelness*
*Jib (my 'lil bro): jangan ketawa loe! :P*